“Banyak yang saya temui seperti itu, ketika perangkat (STB) sudah dibeli, namun tidak bisa digunakan, padahal harganya juga tidak murah, ada yang mencapai jutaan,” katanya kepada Radarsumbar.com via seluler, Jumat (4/8/2023) siang.
Dia melihat pemerintah kurang mengatur regulasi dan sosialisasi terkait penggunaan STB.
“Ada seorang ibu-ibu yang membeli STB, namun ketika digunakan di rumahnya, perangkat tersebut tak bisa digunakan, kan sia-sia jadinya. Seharusnya pemerintah membuat semacam regulasi yang jelas dan komplit terkait hal itu,” katanya.
Selain itu, banyak perangkat STB yang tidak bisa digunakan karena televisi yang tidak berstatus kekinian.
“Saya kasihan melihat emak-emak ini, sudah menabung, ketika uang terkumpul dibeli STB, namun STB-nya tak berfungsi. Padahal (tayangan) televisi adalah hiburan terakhir dari mereka,” katanya.
Melihat kondisi tersebut, Oni mengaku berfikir lebih jauh untuk membeli STB, karena ketidakjelasan tentang penggunaan perangkat tersebut.
“Saya sendiri kebetulan belum menggunakan STB juga, dengan kondisi seperti ini, saya menjadi ragu. Saat ini televisi di rumah masih terletak begitu saja,” tuturnya. (rdr-008)