Ada 48 BPRS yang tergabung dalam kelompok ini, Sebanyak 20 BPRS diantaranya berhasil mendapatkan predikat ‘sangat bagus’. BPRS Jam Gadang Kota Bukittinggi menempati posisi pertama dengan total skor 99,68.
Penghargaan ketiga, Kategori The Best Of The Best Finacial Perfomance Sharia Rural Bank in 2022.
Penghargaan ini diberikan adalah untuk BPRS terbaik dari seluruh kategori penilaian, dimana dari 160 BPRS yang dinilai di seluruh tingkatan permodalan, BPRS Jam Gadang mendapat nilai tertinggi.
Sehingga, hal inilah yang membuat BPRS Jam Gadang dibobatkan sebagai BPRS terbaik ‘Best of the Best’.
Sebagaimana diketahui, BPRS Jam Gadang mulai beroperasi secara syariah pada pertengahan 2021, Feri Irawan selaku Direktur Utama (Dirut) mampu memimpin BPRS Jam Gadang Perseroda meraih kinerja positif di 2022.
Dari lima aspek penilaian rating, yaitu permodalan, aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi, BPRS ini mendapatkan nilai sempurna di aspek permodalan, likuiditas dan efisiensi.
Feri Irawan menyampaikan, penghargaan ini diberikan berdasarkan keberhasilan BPRS Jam Gadang menjadi yang terbaik dalam kategori BPRS dengan aset Rp50 miliar sampai di bawah Rp100 miliar.
Luar biasanya, BPRS Jam Gadang mendapatkan nilai tertinggi dari 160 BPRS yang ada di Indonesia untuk nilai laporan keuangan tahun 2022, sehingga mendapat penghargaan best of the best.
“Ini menjadi kebanggaan bagi BPRS Jam Gadang dan keberhasilan ini berkat bantuan semua pihak baik stakeholder, karyawan maupun nasabah. Hal ini membuktikan semakin membaiknya pertumbuhan BPRS Jam Gadang setelah bersinegri dengan Pemerintah Kota Bukittinggi,” katanya.
Feri menambahkan, dari aspek permodalan, pada 2022 modal inti BPRS ini tumbuh 44,65 % secara tahunan menjadi Rp11,47 miliar.
Alhasil, rasio kecukupan modal atau capital adeguacy ratio (CAR) makin tebal dari 33,89 % di 2021 menjadi 34,51 persen di 2022 dan untuk likuiditas BPRS Jam Gadang cukup baik, dengan rasio financing to deposit ratio (FDR) terjaga di posisi 90,04 persen.
Hal ini ditopang oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) 14,38 persen menjadi Rp48,15 miliar.
Sedangkan untuk peningkatan rasio BO/PO, yaitu dari 76,90% di 2021 menjadi 80,57% di 2022, BPRS Jam Gadang dinilai masih cukup efisien dalam menjalankan operasional serta pertumbuhan laba yang mencapai 115,24 persen menjadi Rp1,21 miliar, dengan laba yang kian tebal, tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) mencapai 2,44 persen, lebih baik daripada tahun sebelumnya yang sebesar 1,25 persen. (rdr/ant)