PADANG, RADARSUMBAR.COM – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar) Christoveny mengungkapkan dua tantangan utama pertumbuhan ekonomi (PE) di provinsi tersebut yang mesti segera ditangani oleh para pemangku kepentingan.
“Melihat perkembangan ekonomi di Ranah Minang selama beberapa tahun terakhir, setidaknya terdapat dua tantangan besar yang mesti diantisipasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar Christoveny di Padang, Sumbar, Kamis.
Pertama, perlambatan kinerja lapangan usaha utama yakni sektor pertanian dan industri yang menurun. Hal itu mengindikasikan daya saing kedua sektor itu berkurang dan berujung pada fenomena deindustrialisasi.
Tantangan kedua yakni pemanfaatan peluang investasi yang belum maksimal. Dalam hal ini pengambil kebijakan perlu melakukan stimulus iklim investasi. Apalagi, pertumbuhan ekonomi dan investasi masih di bawah rata-rata provinsi lain se-Sumatera.
“Untuk jangka panjang menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, maka diperlukan peningkatan investasi yang lebih tinggi,” kata dia.
Menurutnya, kedua tantangan tersebut membutuhkan intervensi dari berbagai pihak. Di satu sisi, BI Sumbar telah merumuskan rekomendasi kebijakan guna memperbaiki ekonomi daerah itu.
Salah satu bukti dukungan BI Sumbar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ialah pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta ekonomi syariah.