Selain berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sektor logistik berpotensi meningkatkan pertumbuhan sektor-sektor lainnya dengan peningkatan efektivitas dan efisiensi melalui pengembangan teknologi, proses, dan kompetensi SDM, serta melalui kolaborasi dan sinergi, baik antara para penyedia jasa logistik maupun antara penyedia jasa logistik dan pemilik barang.
“SCI mendorong peningkatan layanan bisnis perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik dari foundation services menjadi value-added services (third-party logistics provider), lead logistics, bahkan synchronized supply chains. Selain itu, penyedia jasa logistik nasional perlu menjadi world class company dengan jaringan global,” ujar Setijadi pada Rabu (3/1/2024).
SCI memperkirakan beberapa industri utama sektor logistik pada 2024, yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi. Pada industri pengolahan nonmigas, potensi logistik terbesar pada industri makanan dan minuman, diikuti industri otomotif, industri kimia dan farmasi, industri barang logam, serta industri tekstil.
Untuk berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan perekonomian nasional pada 2024, penyedia jasa logistik bisa berperan meningkatkan efisiensi penanganan logistik komoditas industri utama itu maupun komoditas-komoditas lain yang potensial namun terkendala sistem logistiknya dan membutuhkan pengembangan rantai pasok secara end-to-end.
“Peran pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas logistik, terutama dalam upaya pengembangan sistem transportasi multimoda. Selain itu, dibutuhkan dukungan regulasi dan birokrasi, serta insentif fiskal dan nonfiskal,” imbuh Setijadi. (rdr/infopublik)