PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) mengatakan situasi konflik serta meningkatnya kondisi geopolitik di Timur Tengah tidak berdampak signifikan terhadap kebutuhan pangan di Tanah Air.
“Beruntungnya 90 persen kebutuhan pangan Indonesia itu masih bergantung dalam negeri sehingga konflik di Timur Tengah tidak terlalu berdampak,” kata Kepala BI Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Sabtu.
Oleh karena itu, eks Deputi Kepala BI DKI Jakarta tersebut menyakini konflik di Timur Tengah serta konflik di Eropa tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap kebutuhan dalam negeri.
Kendati demikian, Endang tidak menampik kebutuhan bahan baku yang diimpor Indonesia dari Eropa akan turut berdampak seperti bahan-bahan kimia. Namun, untuk kebutuhan pangan ketersediaan dalam negeri masih terpenuhi.
Artinya, inflasi di sektor non-pangan berpeluang meningkat apabila tensi geopolitik di Timur Tengah dan Eropa masih terus berlanjut. Sebagai contoh konflik Ukraina dan Rusia yang berimbas langsung pada impor pupuk ke berbagai negara termasuk ke Tanah Air.