“Di jalan tol, pengemudi tidak bisa seenaknya berhenti kecuali karena masalah darurat, seperti mogok. Itu sebabnya, pengendara kerap menyerbu rest area yang jaraknya bisa 30 kilometer atau lebih dengan area istirahat selanjutnya. Apalagi, saat masa mudik Lebaran. Mereka butuh rehat, makan, mengisi bahan bakar, hingga ke toilet. Ini yang harus mendapatkan perhatian khusus dari Jasa Marga sebagai BUMN penyelenggara tol. Kami ingin penyelenggara tol memastikan ketersediaan dan kebersihan rest area demi kenyamanan para pemudik,” kata Andre.
Lebih lanjut, Andre juga mengingatkan potensi kepadatan di pintu keluar tol. Dia meminta agar pengelola tol menyiapkan upaya antisipasi, seperti menambah petugas transaksi di gardu tol hingga menyiapkan sekenario pemecahan arus.
“Setelah dua tahun tidak bersua dengan keluarga karena lonjakan kasus COVID-19, akan ada peningkatan kendaraan karena euforia mudik. Ini harus menjadi perhatian bagi pengelola tol,” pungkas Andre. (*/rdr)