Keunggulan pertama, kata dia, transportasi udara memiliki fleksibilitas untuk memenuhi tingginya permintaan. Kemudian calon penumpang bisa memilih tanggal dan jam keberangkatan serta maskapai yang sesuai dengan kebutuhan.
“Apabila di tanggal dan jam keberangkatan yang diinginkan sudah tidak tersedia tiket, maka bisa dipilih alokasi waktu lainnya,” kata Siswanto.
Keunggulan kedua transportasi udara memiliki kapasitas yang dapat disesuaikan dengan permintaan.
“Apabila permintaan tinggi, Angkasa Pura II selaku operator bandara akan berkoordinasi dengan maskapai dan kru darat serta pihak terkait untuk menambah kapasitas kursi penerbangan melalui penerbangan tambahan, pengaturan slot time penerbangan, hingga perpanjangan jam operasional bandara,” katanya.
Kemudian keunggulan ketiga yang dimiliki transportasi udara adalah luasnya konektivitas penerbangan. “Transportasi udara mengkoneksikan setiap provinsi di Indonesia. Melalui jalur udara, kita bisa melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya dengan waktu yang singkat. Di negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi udara merupakan moda yang paling efisien dan efektif,” katanya.
Pada mudik Lebaran 2022 empat maskapai mengajukan penerbangan tambahan hingga mengganti pesawat ke ukuran yang lebih besar. “Maskapai tersebut yaitu Citilink, Air Asia dan Lion Grup,” katanya.
AP II juga telah memberlakukan kebijakan penambahan jam operasional dari sebelumnya berakhir pukul 19.00 WIB menjadi pukul 20.00 WIB. (rdr/ant)