Ia mengatakan pihaknya selalu memeriksa kelayakan kendaraan bus yang berangkat dari terminal tersebut serta memastikan penumpang taat protokol kesehatan untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pariaman Afwandi mengatakan pihaknya terus berupaya agar bus memanfaatkan terminal tersebut untuk menaik dan menurunkan penumpang.
“Kami terus mengajak warga untuk naik di terminal dan bus juga menaikkan penumpang di terminal. Jadi tidak ada lagi bus yang menunggu penumpang di tepi jalan,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang keluarga penumpang yang naik di terminal tersebut Citra Aditur Bahri mengatakan dirinya lebih memilih memberangkatkan anaknya ke Yogyakarta menggunakan bus karena harga tiket pesawat yang terlalu tinggi.
“Kalau dengan pesawat Rp3 jutaan sedangkan bus hanya sekitar Rp700 ribu. Perbedaannya terlalu tinggi,” kata dia.
Penumpang yang akan berangkat ke Medan, Sumatera Utara Fahrial mengatakan dirinya sengaja lambat kembali ke rantau karena takut macet di perjalanan sehingga perjalanannya akan terasa lama. (rdr/ant)