KESEHATAN, RADARSUMBAR.COM – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menular akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti, yang terinfeksi virus dengue.
Penyakit tersebut perlu diwaspadai, karena bisa berdampak fatal hingga mengancam nyawa. Di Indonesia, wabah DBD biasanya mulai meningkat saat pertengahan musim hujan antara Oktober hingga Februari.
Sebab, tempat perkembangbiakan nyamuk semakin bertambah seiring dengan curah hujan yang tinggi. Bahkan terkadang, kondisi meningkatkan wabah DBD digolongkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Nah, untuk menghindari risiko tersebut, kamu perlu melakukan pencegahan DBD. Simak ulasan selengkapnya mengenai cara mencegah DBD berikut ini dilansir dari pafigorontaloutarakab.org:
Ketahui Gejala Demam Berdarah yang Perlu Diwaspadai
Pada banyak kasus, demam berdarah dengue tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Namun, gejala demam berdarah biasanya baru muncul dalam empat hingga tujuh hari setelah gigitan nyamuk.
Berikut adalah beberapa gejala DBD yang dapat muncul, antara lain:
- Demam tinggi secara tiba-tiba dan bisa mencapai 40 derajat Celsius.
- Sakit kepala.
- Nyeri pada otot, tulang, dan sendi.
- Mual.
- Muntah.
- Rasa sakit di belakang mata.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Munculnya bintik-bintik merah pada kulit sebagai gejala khas.
Umumnya demam tinggi yang melanda pengidap DBD akan turun selama beberapa waktu. Namun, demam tersebut akan kembali kambuh di masa mendatang.
Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan DBD sering kali sulit terdeteksi karena disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu atau tipes.
Komentar