PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sejumlah mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang Sumatera Barat dari berbagai program studi berhasil menciptakan inovasi purwarupa atau prototipe yang dapat membantu mendeteksi dan memantau penyakit jantung koroner.
“Inovasi ini dirancang dalam bentuk pakaian, sarung tangan, bantal leher panas untuk terapi, dan terapi laser dalam bentuk jam tangan,” kata Ketua Tim pencipta inovasi prototipe Muhammad Salman Ikhsan di Padang, Sabtu.
Adapun mahasiswa yang terlibat dalam inovasi tersebut yakni Muhammad Salman Ikhsan (Teknik Elektro), Ramadhani (Teknik Elektro), Adam Fitrah (Biomedis), Nur Aisyah Alkhairiah (Psikologi), dan Rahmad Fajral Ilhami (Biomedis) dengan dosen pendamping Hanalde Andre.
Salman bersama empat mahasiswa lainnya menamai inovasi tersebut dengan Vital Signs Integrated Wearable for Glucose, Lipids, and Electrocardiogram atau disingkat Vitaglise.
Salah satu keunggulan alat tersebut ialah menggunakan Internet of Things (IoT). Data dari alat ini dapat diakses melalui website dan aplikasi, dan memungkinkan pemantauan yang lebih efektif serta memudahkan akses informasi bagi pasien.
Selain itu, mahasiswa Teknik Elektro Unand tersebut mengatakan, aplikasi bot telegram juga akan memberikan notifikasi peringatan dan saran ketika faktor risiko pasien terkena penyakit jantung koroner tinggi.
“Notifikasi ditujukan kepada keluarga atau dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien penyakit jantung koroner. Tujuannya, jika terjadi hal yang tidak diinginkan dapat ditangani dengan cepat,” katanya.
Muhammad Salman Ikhsan juga menjelaskan, alat tersebut juga menggunakan terapi dengan teknologi laser tingkat rendah dan terapi panas. Terapi ini dapat membantu pasien mengurangi penumpukan plak di pembuluh darah koroner, dan mencegah kambuhnya penyakit jantung.
Menurutnya, desain alat tersebut masih dalam bentuk prototipe/dalam tahap pengembangan. Ke depannya desain prototipe akan dibuat dengan bentuk yang lebih ergonomis agar nyaman dan mudah digunakan sehari-hari.
“Alat ini diharapkan dapat membantu masyarakat memonitor kesehatan dengan cepat dan tanpa biaya besar, serta memberikan bantuan yang signifikan bagi dokter dalam penanganan penyakit jantung koroner,” katanya. (rdr/ant)