Tingkatkan ‘Soft Skill’ dan Personal Branding, Mahasiswa Bisa Manfaatkan Perusahaan Konsorsium Mitra Kemendikbudristek

Kini sudah lebih 300-an kampus yang berkolaborasi dengan konsorsium ini.

Tiga pimpinan konsorsium campany saat menjadi sponshorship Even Kampus Merdeka Fair 2024 di Kota Padang. (Foto: Dok. ANTARA/Siri Antoni)

Tiga pimpinan konsorsium campany saat menjadi sponshorship Even Kampus Merdeka Fair 2024 di Kota Padang. (Foto: Dok. ANTARA/Siri Antoni)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS) bisa memanfaatkan perusahaan konsorsium mitra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam program Kampus Merdeka demi meningkatkan soft skill dan branding diri.

“Perusahaan konsorsium itu meliputi Bangkit Academy, Amati Indonesia dan Cadfem yang sudah menjadi mitra prioritas dalam program MBKM,” kata CEO Amati Indonesia, Viringga Kusuma didampingi Maneger Program Bangkit Monalisa Arcelia di sela-sela even Kampus Merdeka Fair (KMF) tahun 2024 di Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Sumatera Barat (Upgrisba) Convetion Center,” beberapa waktu lalu.

Tiga koorporasi bidang konsultan soft skill dan branding ini punya fokus menjadi sponsorship pada even KMF ke-4 di Padang, juga sejumlah perusahaan lainnya.

Hadirnya Konsorsium Campeny ini, kata Viringga, melihat kondisi cepat terjadi perubahan yang menjadi tantangan bagi kualitas lulusan perguruan tinggi di tanah air dalam beradaptasi dengan dunia kerja.

“Selain itu, mengingat pengangguran di Indonesia sekitat 9,9 juta yang faktor penyebabnya salah satu adalah generasi lulusan perguruan tinggi tidak siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja,” katanya.

Pasaknya, banyak lulusan perguruan tinggi belum memiliki kompetensi dan soft skill yang dibutuhkan kalangan dunia industri di era kemajuan teknologi yang begitu cepat.

“Dari hasil kajian setidaknya sekitar 10 tahun tidak cocok atau jauh ketertinggalan kompetensi pencari kerja atau anak muda di tanah air dari dibutuhkan industri,” katanya.

Justru itu, pihaknya membangun konsorsium yang berkolaborasi dengan Kemendikbudristek ini untuk menyiapkan generasi Z memiliki kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja dewasa ini.

Sebab, di kampus belum memadai menyiapkan kompetensi emperik sain yang sesuai harapan dunia industri.

Ia mengatakan, tiga perusahaan ini punya fokus masing-masing, seperti Bangkit pada digital academynya, Cedfam fokus pada simulasi dan Amati Indonesia pada pengembangan campany green job karena hampir semua perusahaan sudah berbasis ramah lingkungan.

“Kini sudah lebih 300-an kampus yang berkolaborasi dengan konsorsium ini. Memang diawali dengan kampus dulu, karena para dosen perlu diberi juga pemahaman. Ketika pihak kampus dan dosen sudah paham, tentu akan mendelegasikan mahasiswa untuk ikut program tersebut,” katanya.

Sementara itu, Manajer Program Bangkit Academy, Monalisa Arcelia mengajak para mahasiswa Gen Z bisa mempelajari kompetensi kecerdasan artifisial (AI) di dan Bangkit Academy dan jadilah talenta digital yang dicari industri.

Sejak tiga tahun terakhir sudah ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di tanah air yang mengambil peluang untuk peningkatan kompetensi diri di Bangkit Academy.

“Bangkit Academy hadir sebagai program Studi Independen Bersertifikat (SIB) Kampus Merdeka, menawarkan kurikulum komprehenshif lebih 900 jam dan konversi sampai dengan 20 SKS,” katanya.

Bagi mahasiswa yang bergabung, kata Monalisa, terdapat materi bidang teknologi sehingga punya kemampuan buat website dan aplikasi lainnya.

Selanjutnya materi soft skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar dunia kerja, dan materi bahasa Inggris.

“Tercatat 82 persen lulusan yang telah bekerja mengatakan bahwa Bangkit telah membantu meraih karir pertamanya. Ada lulusan dari Bangkit yang diterima bekerja di perusahaan google Singapura,” katanya.

Bahkan, pada tahun 2024 ini, Bangkit akan melatih 9.000 mahasiswa Indonesia dengan kompetensi unggul di bidang AI.

Ia menyampaikan, bagi mahasiswa yang berminat tahap pendaftaran di g.co/bangkit, mengisi form pendaftaran ulang, kerjakan tes seleksi, ikuti alur Kampus Merdeka/Kampus Merdeka Mandiri, dan selanjutnya tunggu hasilnya.

“Dalam program ini, selama satu semester tidak dipungut biaya kepada mahasiswa karena Bangkit mitra program MBKM Kemendikbudristek. Pelaksanaan kuliahnya secara hybrid,” tuturnya. (rdr/ant)

Exit mobile version