PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Millenialpreneur dan Womanpreneur di provinsi tersebut.
Oleh karena itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi meminta seluruh angkatan kerja untuk memaksimalkan setiap peluang di dunia kerja.
“Angkatan kerja Sumbar didominasi generasi milenial. Maka oleh sebab itu, kami dari Pemprov terus memberikan dukungan. Termasuk dalam hal penganggaran, melalui berbagai program di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” katanya saat melakukan Sosialisasi Program Unggulan Pemprov Sumbar di hadapan ratusan Milenialpreneur dan Womanpreneur di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang, Rabu (21/02/2024) siang.
Pelatihan yang diberikan untuk angkatan kerja di Sumbar, kata Gubernur, ditujukan untuk mencetak entrepreneur baru, meningkatkan performa dan produktivitas entrepreneur yang telah memulai usaha, serta memenuhi kebutuhan dunia kerja dengan pasokan tenaga kerja yang terampil, andal, dan memiliki kapasitas untuk bersaing baik di dalam maupun luar negeri.
“Peluang usaha atau peluang bekerja itu sangat terbuka. Untuk berusaha, sektor seperti peternakan dan perdagangan sangat menjanjikan. Untuk ke dunia kerja sebagai pekerja, pemerintah menyediakan fasilitas bahkan untuk bekerja ke luar negeri. Sekarang, kembali ke soal mental dan keinginan angkatan kerja itu sendiri. Seharusnya tidak menjadi masalah untuk merantau, karena merantau dan berusaha adalah identitas yang khas dari orang Minangkabau,” katanya.
Gubernur dalam kesempatan itu turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan pihak swasta, yang terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) di Sumbar dalam memberikan pelatihan keterampilan bagi angkatan kerja. Sehingga, upaya untuk menekan angka pengangguran di Sumbar dapat menuai hasil yang lebih maksimal dari waktu ke waktu.,
“Semoga sinergi yang kami lakukan selama ini, termasuk dengan BPVP Padang semakin meningkat serta jumlah pengusaha milenial dan pengusaha perempuan terus bertambah. Tentu, kami juga harus terus menyelaraskan model pelatihan kita dengan kebutuhan yang diperlukan oleh dunia usaha,” katanya.