“Walaupun baru muncul, kekuatan internet dipastikan akan menggeser fungsi media konvensional. Oleh karenanya, biasakan diri memanfaatkan internet dalam sejumlah kegiatan dakwah di kalangan pengguna internet,” pintanya.
Redaktur senior Kedaulatan Rakyat 2015-2020 ini memberikan alasan pentingnya dakwah digital dengan memanfaatkan media sosial.
Disebutkan, jangkauan luas, tidak dibatasi tempat dan waktu. Selain itu, platform variatif, bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
“Leluasa menentukan konten dakwah, berpotensi terbentuknya jamaah online, adanya personal branding yang efektif dan potensi pendapatan melalui monetisasi,” terangnya.
Kendati seseorang menggunakan internet, ada etika di dunia maya yang harus dipatuhi, yaitu saring sebelum sharing; jangan asal posting atau berbagi konten; hindari konten berbau SARA; jangan mudah percaya, cek ulang, cari pembanding; hindari kata kasar, cacian, hujatan, dan sejenisnya; ikuti akun yang bermanfaat dan relevan.
“Tentukan tujuan terlebih dahulu, seperti pengajian virtual, ceramah, tanya jawab dan konsultasi keagamaan. Lalu pilih platform, baik berbasis teks, foto, dan video. Terakhir tentukan topik yang bermanfaat, bernilai dan shareable,” tutupnya. (rdr/nu)