PADANG, RADARSUMBAR.COM – Jelajah Sport menggelar lomba balap sepeda sejauh 112 Kilometer di Sumatera Barat. Iven tersebut bernama Jelajah Cycling Series (JCS) Minangkabau.
Dimana, pembukaan akan dibuka langsung oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharulah pada Sabtu (4/2/2023). Perlombaan ini akan diikuti oleh 224 peserta dari enam negara, yakni Indonesia, China, Belanda, Perancis, Latvia, Laos dan Thailand.
Lomba balap sepeda ini dimulai dari Kota Padang, persisnya di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Barat dan finis di Istana Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar.
Batas waktu maksimal (COT) adalah tujuh jam. JCS Minangkabau 2023 ini terbagi dalam 8 kategori, antara lain Men Elite 19 tahun ke atas, Junior 17 tahun (17-18 tahun), Open (19-29 tahun), Master A (30-39 tahun), Master B (40-49 tahun), Master C (50-59 tahun), Women Elite (19 tahun) dan Women Master (30 tahun ke atas).
Setiap kategori mendapatkan 10 pemenang. Total hadiah yang disiapkan panitia sebesar Rp 502,5 juta. Lomba tanjakan dilakukan di Sitinjau Lauik, dan lomba sprint atau adu kecepatan dilakukan di tepi Danau Singkarak.
Lomba balap sepeda dalam JCS Minangkabau mengikuti standar yang ditetapkan Union Cyliste Internationale (UCI), induk organisasi balap sepeda dunia. Wasit pun diterjunkan dari Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI).
Dalam JSC Minangkabau, Jelajah Sport menggunakan teknologi pencatatan kecepatan dan waktu yang dilakukan pembalap secara cepat dan akurat yakni transfonder.
Jannes Eudes Wawa, Koordinator Jelajah Sport saat pertemuan dengan wartawan di Istana Gubenur, Kamis (2/3/2023) mengatakan, Jelajah Sport menggelar lomba balap sepeda sejauh 112 Kilometer di Sumatera Barat.
Event tersebut bernama Jelajah cycling series (JCS) Minangkabau dan perlombaan balap sepeda ini menggunakan alat canggih dari Jerman. Sistem teknologi ini bekerja melalui transponder yang terpasang pada setiap sepeda pembalap.
“Begitu pembalap tiba di garis finish langsung diketahui secara detail prestasi yang ditorehkan. Semua data yang terekam langsung terkoneksi secara otomatis pada komputer. Hasil tersebut juga bisa langsung dipublikasikan melalui media sosial dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Mengapa ivent ini dilakukan di Minangkabau? Karena Sumatera Barat termasuk wilayah yang sudah sangat ramah terhadap kegiatan balap sepeda bertaraf Internasional. Selama bertahun-tahun juga sudah digelar Tour de Singkarak.