Hasto tak Ditahan, Ada Apa dengan KPK?

Politisi Partai Gelora, Erizal. (Foto: Dok. Istimewa)

Politisi Partai Gelora, Erizal. (Foto: Dok. Istimewa)

Oleh:

Erizal (Politisi Partai Gelora)

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali selamat dari penahanan KPK seperti 5 tahun yang lalu. Pemanggilan kedua yang dianggap sebagai pemanggilan terakhir bagi Hasto sebelum berkasnya dilimpahkan ke Pengadilan, ternyata tak terjadi. Angka 13 yang dianggap sebagai angka sial, ternyata tak berlaku bagi nasib Hasto hari ini. Hasto yg disebut Ronny Talapessy didampingi 1000 pengacara itu, keluar dari gedung KPK dengan tersenyum.

KPK seperti yang dikatakan juru bicaranya, Tessa Mahardhika Sugiarto, belum menahan Hasto karena masih ada beberapa saksi yang belum diperiksa. KPK agaknya belum benar-benar siap dengan pentersangkaan Hasto ini. Aroma kasus ini dipaksakan atau ada pesanan pihak tertentu, bisa saja dibenarkan. Tapi keterangan pengacara Hasto, Maqdir Ismail, saat keluarga dari gedung KPK, tak lagi menyerang KPK seperti biasanya.

Entah apa kesepakatan yang dibuat oleh penyidik KPK dan pihak pengacara Hasto? Baik pihak KPK maupun pihak pengacara Hasto, sama-sama menahan diri. Dengan tidak ditahannya Hasto pada hari ini, tensi politik boleh dibilang agak mereda. Sebelumnya, baik pihak Hasto, malah diwakili langsung oleh Megawati, maupun pihak penyidik KPK seperti berbalas pantun di media. Tensi politik meninggi, kerja KPK dipertanyakan.

Digedor terus-menerus sejak pentersangkaan Hasto malam Natal kemarin, leno juga KPK dibuatnya. Tak tahu lagi apa yang akan disebut. Antara yakin dan tidak, lebih dominan tidaknya ketimbang yakinnya. KPK terlihat lebih sopan dibandingkan dulu. Dulu seperti tak ada ampun. Era Novel Baswedan terlihat lebih jenggo. Bahkan, ada yang mengistilahkan sebagai taliban, atau kelompok garis keras dalam pemberantasan korupsi.

Memang, kasus korupsi yang menyentuh elit partai selalu ramai dan heboh. Ini baru pada level Sekjen, sebelumnya malah level Ketum. Selama dua periode masa kepemimpinan Jokowi, memang elit politik selevel Sekjen dan Ketum terlihat lebih aman. Korupsi seperti menjadi alat barter politik. Sekjen NasDem, Johnny Plate, juga Menkominfo, terkena kasus korupsi. Konon, itu karena NasDemnya agak nakal. Entahlah.

Semoga saja tidak ditahannya Hasto pada hari ini bukan karena ada deal-deal politik tingkat tinggi yang tak diketahui publik. Ini murni hukum yang dijalankan KPK. Rusak hukum kita kalau dipermainkan seperti itu. Presiden Prabowo sudah tegas mengatakan sejak awal, bahwa kasus hukum jangan bermuatan politis. Saat ini Presiden Prabowo sedang fokus menjalankan program makan bergizi gratis ketimbang mengurusi kasus Hasto ini. (*)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version