Gayung bersambut buat Alberto Malesani karena dia datang kesebuah tim yang memiliki karakteristik pemain yang sesuai dengan formasi kegemarannya 3-4-1-2.
Dengan beberapa penambahan pemain yang sesuai dengan kelebihan formasi tersebut, maka Alberto Malesani mendapatkan kesuksesan di tim barunya.
Selain Winners Cup, Malesani juga sukses mempersembahkan trophy Coppa Italia dan Piala Super Italia untuk AC Parma di awal masa kepelatihanya di AC Parma.
Namun ada kalanya sebuah pakem formasi andalan seorang pelatih tidak berjalan sesuai rencana ketika para pemain gagal mengaplikasikan ide pelatih atau pemain yang memang sedang under perform.
Untuk mengatasi masalah tersebut tentu perlu sebuah plan B. Plan B yang tentunya dengan mengakomodir pemain2 yang sedang top perform.
Dan untuk mengakomodir pemain2 yang sedang top perform tersebut, maka bisa saja akan merubah pakem formasi utama.
Lalu untuk menjawab judul tulisan ini, apakah formasi 3-4-1-2 cocok diterapkan di SPFC…???
Maka saya akan mengutip kata-kata yang sering diucapkan papa Heryandi Djahir
“ANTALAH YUANG”
🤣🤣🤣🤣
Itu saja…
Pic 2 hanya pemanis…
BERSAMBUNG !!!