Sebelum masuk ke SMA, dia memberikan syarat kepada Faiz agar nantinya dia tetap memperdalam ilmu agamanya sehingga selain menjadi orang yang menguasai ilmu dunia dia juga menjadi pribadi yang taat.
“Termasuk saat dia memilih untuk masuk Paskibraka, syarat dari saya hanya jangan pernah melalaikan shalat atau bahkan meninggalkan shalat. Ketika adzan langsung berhenti latihan untuk melaksanakan shalat,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa semenjak kecil Faiz memang cukup aktif di bidang olahraga salah satunya bermain bulutangkis meskipun tidak terlalu menonjol di olahraga tersebut.
“Dulu kami sekeluarga juga aktif berolahraga setiap minggunya seperti maraton ke puncak Ngalau pada hari minggu,” ungkap Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Lareh Sago Halaban.
Disampaikannya bahwa Faiz saat duduk di bangku sekolah dasar terus menjadi juara kelas. Sedangkan pada SMP Faiz juga masuk ke salah satu lokal unggul.
“Alhamdulillah di SMA saat ini nilainya juga terbilang tinggi, tapi kan saat ini tidak ada perangkingan,” ujarnya yang juga memiliki panti asuhan di Taram, Kecamatan Harau.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Harau Afrizal mengatakan bahwa sekolahnya terus memperhatikan bakat yang dimiliki siswanya, sementara untuk Faiz yang lolos dari Kabupaten Limapuluh Kota untuk seleksi di Provinsi Sumbar pihaknya sediakan pelatih dari TNI dan Polri.
“Kita juga terus memotivasi Faiz agar berusaha bisa lolos menjadi Paskibraka nasional. Jika sudah berhasil lolos Insya Allah akan mudah menggapai cita-citanya,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa Faiz merupakan anak yang memiliki kemampuan yang lebih salah satunya dari segi akademik. Sebab Faiz merupakan anak dengan nilai yang tinggi di kelasnya.
“Kemudian keagamaannya juga bagus, dia tahfidz. Jadi dari akademik dan keagamaannya itu bagus. Ini yang kita dorong dan berikan motivasi agar dia bisa fokus bisa lolos ke nasional,” ujarnya. (rdr/ant)