Kedua, penguatan fungsi pengawasan dan pelaksanaan sidak pasar secara berkala untuk mengamati pasokan dan harga.
Ketiga, penguatan kerja sama daerah dengan provinsi produsen serta mendorong kabupaten dan kota di Sumbar meningkatkan kerja sama antar daerah.
Keempat, memastikan kelancaran arus transportasi barang di jalur darat serta stabilitas harga tiket pesawat.
Kelima, penguatan koordinasi antarprovinsi dengan kabupaten dan kota terkait data luasan lahan pertanian terdampak bencana serta data kecukupan pangan.
Keenam, penguatan komunikasi efektif untuk menjaga ekspektasi inflasi oleh masyarakat.
“Jabaran dari strategi 4K ini yang harus kami lakukan ke depan secara bersama-sama. Mudah-mudahan, kita dapat menjalani Ramadan dan Lebaran dalam suasana yang aman, nyaman, dan kondusif, dan tidak terganggu oleh hal-hal seperti lonjakan harga dan kelangkaan bahan pangan,” katanya.
Dalam pertemuan yang dihadiri para Kepala Daerah Kabupaten dan Kota se-Sumbar serta jajaran OPD di lingkup Pemprov Sumbar tersebut, juga ikut memberikan paparan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Kakanwil Bulog Sumbar, serta Kakanwil BI Provisi Sumbar.
Usai HLM TPID, Gubernur Mahyeldi beserta TPID Sumbar juga meninjau stok beras di Gudang Bulog Sumbar Sumbar, di mana untuk saat ini, tercatat jumlah stok operasional beras di seluruh gudang pelayanan Bulog di Sumbar berjumlah 17.197 ton. (rdr)