PADANG, RADARSUMBAR.COM – Demi mengejar ketertinggalan, pemimpin Sumatera Barat (Sumbar) ke depan dituntut harus inovatif, progresif dan transfomatif.
Hal tersebut terungkap alam Diskusi Publik yang digelar Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumbar dengan tema ‘Pemimpin Sumbar Ideal, Status Quo atau Perubahan, Kamis (2/5/2024) siang.
Sejumlah narasumber ikut hadir dalam diskusi public tersebut. Di antaranya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sumbar, Fadly Amran, Sekretaris DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rahmat Saleh, Anggota DPRD Sumbar, HM Nurnas hingga Akademisi dari Universitas Andalas (Unand), Insannul Kamil.
“Sumbar ke depan butuh pemimpin yang inovatif dalam membangun daerah ini. Apa lagi, provinsi ini memiliki 43 persen lahan pertanian dari keseluruhan luas daerah. Pemimpin Sumbar ke depan harus memahami karakteristik daerah kita yang 43 persen di antaranya merupakan lahan pertanian,” katanya.
Dari segi infratruktur, kata politisi Partai Demokrat itu, sepanjang 1.600 kilometer jalan provinsi di Sumbar, 490 kilometer di antaranya mengalami rusak berat.
“Bagaimana akan sejahtera, kalau kita masih tertinggal dari segi pertanian dan infrastruktur. Kalau kita tidak punya pemimpin yang memiliki kemampuan melobi ke pusat, karena kemampuan APBD kita tidak mencukupi, akan sulit mewujudkan itu semua,” katanya.
Sekretaris DPW PKS Sumbar, Rahmat Saleh mengatakan, perubahan yang digaungkan tidak melulu membicarakan subjek atau orang. Namun, fokus kepada perubahan sistem, pola komunikasi dan lain sebagainya.
“Saat Pilkada 2020 itu, kita sedang dihantam pandemi Covid-19, ekonomi kita sedang minus dan sekarang 4,7 persen. Artinya, terjadi peningkatan yang cukup bagus. Beberapa indikator makro cukup positif di bawah Mahyeldi-Audy. Dengan keakuran kepala daerah dan wakilnya, itu menurut saya bagus karena fokus menjalankan roda pemerintahan,” katanya.