Ia menyebutkan saat ini jumlah perguruan silat di Padang Pariaman sekitar 30 silat tradisi dan 13 silat prestasi.
“Itu yang terdaftar, sedangkan yang tidak terdaftar untuk silat tradisi banyak karena setiap nagari mungkin ada penguruan silat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Padang Pariaman M. Fadhly berharap silat tradisi dan prestasi sama-sama berkembang di daerah itu melalui bantuan dari IPSI.
Hal tersebut karena silat dapat membantu generasi muda mengurangi ketergantungan pada teknologi khususnya gawai.
Menurutnya, gawai dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menghilangnya kebudayaan karena generasi muda disibukkan dengan bermain game.
Oleh karena itu ia mendukung IPSI Sumbar memasukkan silat tradisi ke dalam kurikulum di sekolah untuk mempertahankan salah satu kebudayaan Minangkabau, khususnya di Padang Pariaman.
Ia menyampaikan saat ini pihaknya sedang membuat video silat tradisi yang lokasi pengambilan gambarnya di objek wisata sebagai upaya promosi wisata dan silat yang ada di Padang Pariaman. (rdr/ant)