“MoU atau nota kesepakatan tentunya memberikan solusi dan kontribusi seluruh pihak. Ada beberapa poin yang diajukan yang terasa memberatkan seperti yayasan yang harus memberikan laporan ke pemerintah nagari, tentunya ini akan dirumuskan kembali,” katanya.
MTI Canduang berharap semua masalah bisa segera diselesaikan termasuk antisipasi munculnya pelaku baru di masa datang.
“Informasinya pelaku hari ini adalah korban di masa lalu. Ini sangat menghantui kami untuk bagaimana tidak terjadi masalah bagi santri yang menjadi korban saat ini,” kata Syukri.
MTI Canduang, katanya, terus melakukan proses internal dengan membentuk tim hukum, investigasi dan pemulihan dan membantah adanya eksodus santri.
“Alhamdulillah, kepercayaan wali murid dan orang tua terus kami jaga dengan membuka forum informasi secara terbuka terkait permasalahan yang ada. Tentu kita semua berharap MTI Candung kembali pulih dengan usianya yang sudah 65 tahun ini,” tuturnya. (rdr/ant)