“Hanya berselang dua menit setelah erupsi, terdengar bunyi seperti hujan deras di atas atap-atap rumah. Ternyata, itu adalah abu vulkanik yang turun dengan deras, butiran-butirannya sebesar pasir, menambah kecemasan warga,” kata Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus.
Saat ini, kata Firdaus, masyarakatnya tetap mewaspadai dampak erupsi dengan saling mengingatkan satu sama lain untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan yang lebih buruk.
Sebagaimana diketahui, Gunung Marapi kembali mengalami erupsi pada Jumat (23/8/2024) malam pukul 22.27 WIB yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dan durasi 49 detik.
Erupsi ini kemudian diiringi gempa bumi dengan magnitudo 2,5 dengan lokasi 0.37 Lintang Selatan dan 100.38 Bujur Timur atau sejauh tujuh kilometer Tenggara Kota Bukittinggi serta ke dalam 21 kilometer. (rdr/ant)