LUBUKBASUNG, RADASUMBAR.COM – Bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum dengan ketinggian mencapai 2,62 meter mekar sempurna di kawasan hutan Cagar Alam Batang Palupuh, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Syahrul Fitra, mengungkapkan bahwa bunga bangkai dengan tinggi 2,62 meter dan lebar 95 cm ini mekar sempurna pada hari kedua. Namun, ia memperkirakan dalam beberapa hari ke depan bunga tersebut akan layu atau membusuk.
“Bunga bangkai ini mekar sempurna pada hari kedua dan kemungkinan akan mulai layu atau membusuk dalam beberapa hari ke depan,” kata Syahrul Fitra di Lubuk Basung, Selasa (7/1).
Bunga langka dan dilindungi ini ditemukan di habitat bunga rafflesia jenis Arnoldii di Cagar Alam Batang Palupuh, yang merupakan kawasan konservasi flora langka, khususnya Rafflesia arnoldii. Kawasan Cagar Alam Batang Palupuh ini memiliki luas 3,4 hektare dan pertama kali ditetapkan sebagai kawasan konservasi oleh Pemerintah Belanda melalui Gubernur Besluit No 3 STBL No 402 pada 14 November 1930.
Syahrul menambahkan, kawasan Cagar Alam Batang Palupuh merupakan lokasi yang menjadi rumah bagi bunga rafflesia yang hampir mekar setiap bulan. “Hampir setiap bulan, bunga rafflesia mekar di lokasi ini,” jelasnya.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, menjelaskan bahwa bunga bangkai mengalami dua fase utama dalam siklus hidupnya. Fase pertama adalah fase vegetatif yang berlangsung selama 1 hingga 2 tahun, di mana tanaman ini berdaun dan bertumbuh. Fase kedua adalah fase generatif, yaitu fase berbunga, yang hanya berlangsung selama 7 hingga 10 hari.
Bunga bangkai, termasuk Amorphophallus titanum, merupakan salah satu jenis flora yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta Peraturan Menteri LHK Nomor 106 Tahun 2018.
Di Kabupaten Agam, terdapat empat jenis bunga bangkai yang ditemukan, yakni Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus paeoniifolius, dan Amorphophallus variabilis. Bunga-bunga bangkai ini tersebar di berbagai daerah di Agam, seperti Kecamatan Palembayan, Palupuh, Tanjung Raya, Lubuk Basung, Matur, dan sekitarnya.
“Bunga bangkai ini sangat langka dan dilindungi, dan tersebar di beberapa daerah di Agam,” tambah Ade Putra.
Dengan keberadaan bunga bangkai yang terus berkembang di kawasan Cagar Alam Batang Palupuh, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati yang ada di Sumatera Barat, sekaligus menarik minat wisatawan untuk mengunjungi daerah tersebut. (rdr/ant)
Komentar