Meskipun beberapa areal sawah di daerah sentra padi terdampak banjir bandang akibat erupsi Gunung Marapi dan tidak dapat ditanami, Dinas Pertanian Agam mengambil langkah strategis dengan mengoptimalkan penanaman padi di sawah tadah hujan. Melalui program pompanisasi, sebanyak 77 unit pompa telah disalurkan untuk memastikan petani tetap dapat melakukan penanaman meskipun di musim kemarau.
Keberhasilan ini, menurut Arief, tak lepas dari komitmen Pemerintah Kabupaten Agam untuk terus mengoptimalkan lahan pertanian serta sarana dan prasarana yang mendukung sektor pertanian. Pemkab Agam juga aktif mendorong gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), pengawalan pupuk bersubsidi, serta pendekatan penyuluhan untuk meningkatkan kapasitas petani.
Kedepan, Dinas Pertanian Agam berencana untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar petani dapat menurunkan biaya produksi dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Penyuluhan dan bimbingan teknis juga akan diberikan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mengolah dan memproduksi pupuk serta pestisida sendiri.
“Dengan program sekolah lapang bertema ‘Basawah Pokok Murah’, kami bertujuan menurunkan biaya produksi namun tetap meningkatkan hasil pertanian,” tambah Arief. (rdr/ant)
Komentar