“Saat ini, PVMBG masih menetapkan status Level II atau waspada, dengan rekomendasi utama agar tidak ada kegiatan dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi,” tegas Hadi.
Berdasarkan evaluasi PVMBG pada periode 16 hingga 31 Januari, aktivitas Gunung Marapi cenderung meningkat, dengan erupsi dan hembusan yang lebih sering terjadi dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya. Kolom erupsi dan asap hembusan tercatat mencapai ketinggian maksimum 750 meter di atas puncak.
Selain itu, kegempaan di Marapi juga mengalami peningkatan, terutama gempa yang terkait dengan pelepasan energi, seperti gempa letusan/erupsi dan hembusan. Gempa yang berkaitan dengan pasokan magma meningkat pada tremor nonharmonik, sementara gempa vulkanik dangkal maupun dalam relatif tetap.
Energi seismik yang tercermin dari pengukuran amplitudo seismik waktu nyata juga menunjukkan angka di atas normal sejak awal Desember 2024, meskipun dalam dua pekan terakhir cenderung menurun secara fluktuatif. (rdr/ant)
Komentar