Selain itu, diprioritaskan pula kepada anak-anak dari kalangan anak yatim, piatu dan keluarga tidak mampu. “Program Kampung Inggris Agam difokuskan pada penguasaan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Inggris,” katanya.
Ia menambahkan, metode belajar Kampung Inggris Agam tergolong unik seperti Kampung Inggris Pare (Kediri), karena peserta diinapkan di penginapan selama belajar dengan durasi 15 hari. Dengan keterampilan ini tentunya akan meningkatkan daya saing pemuda atau anak nagari secara internasional, sehingga memudahkan mencari pekerjaan yang sesuai baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Setiap peserta akan dibebaskan dari biaya pendaftaran dan biaya kursus (tuition fee). Tidak hanya itu, setiap peserta diberikan fasilitas seperti penginapan gratis, konsumsi dan lainnya.
“Pengajar kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Agam sebanyak 20 orang yang merupakan tenaga terlatih yang direkrut secara profesional dan telah mendapat pembekalan dari Tim Ahli dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ),” katanya. (rdr/ant)