“Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” kata Ahmad Rifandi.
Letusan ini menjadi yang pertama sejak awal Ramadan sekaligus memutus catatan Marapi nol erupsi selama lima hari berturut-turut.
Erupsi Marapi sebelumnya terakhir kali terjadi pada Jumat (08/03) dengan jumlah letusan sebanyak tiga kali disertai hembusan 82 kali.
Selanjutnya Marapi tidak pernah lagi mengalami letusan meskipun masih terlihat hembusan, hingga akhirnya kembali terjadi dan membuat warga di daerah setempat kembali khawatir.
“Sedikit ada getaran dan bunyi namun kepulan asap dari puncak gunung sangat jelas terlihat karena cuaca bersih tidak mendung. Kami khawatir erupsi terus berlanjut padahal sebelumnya sudah mulai terlihat normal,” kata seorang warga Kabupaten Agam, Rifki Syaiful. (rdr/ant)