BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Rumah Sakit Madina Bukittinggi, Sumatera Barat melakukan inovasi teknologi dengan mendaur ulang limbah cair menjadi air bersih yang memenuhi parameter standar uji.
Koordinator Sanitasi dan Proses Rumah Sakit Madina, Suwarno mengatakan pengubahan limbah cair menjadi air bersih ini menggunakan sistem pengolahan anaerobik atau tanpa udara serta aerob atau menggunakan udara. “Sistem ini tidak menggunakan bahan kimia, sehingga ramah lingkungan, sebagai pengganti bahan kimia, digunakan bakteri pengurai limbah bernama Afdanic,” kata Suwarno, Senin.
Suwarnno mengatakan setiap penggunaan dari ruangan rawat inap yang menghasilkan limbah cair, semuanya akan masuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dalam prosesnya, limbah cair itu akan masuk ke bak kontrol, lalu menuju ke septic tank, kemudian masuk ke bak pengumpul.
Setelah itu, baru masuk ke pengolahan pertama dengan sistem anaerob. Ada 6 bak dalam sistem anaerob ini, dan ada proses masing-masingnya di setiap bak kemudian berlanjut ke proses aerob dengan menggunakan 4 bak air.
Dalam sistem aerob juga menggunakan media sarang tawon untuk meningkatkan populasi bakteri Afdanic. “Proses selanjutnya masuk ke bak aerasi, lalu lanjut ke media saringan bertingkat. Ada 3 saringan. Fungsinya sebagai sirkulasi menyaring kualitas yang bagus yang masuk ke bak pengumpul, dari bak pengumpul kemudian akan terus bersirkulasi secara terus menerus,” kata Suwarno.
Proses selanjutnya, masuk ke saringan filterisasi 1 dan 2 untuk penjernihan serta menghilangkan bau dan warna hingga air tersebut akan masuk ke outlet toren afdanik di bak kontrol setelah melalui alat cartridge.