BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat berhasil menekan pertumbuhan angka stunting dengan penurunan prevalensi yang cukup signifikan menjadi daerah terendah kedua di Sumatera Barat.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Kamis, menyampaikan apresiasi kepada SKPD terkait dan tim percepatan penurunan stunting yang telah bekerja maksimal.
“Ini perkembangan yang baik bagi angka stunting, sejak 2022 stunting menjadi persoalan nasional yang harus diselesaikan di Bukittinggi, upaya yang dilakukan bersama, menampakkan hasil positif,” kata Erman Safar.
Ia menyebutkan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi Balita Stunted Kota Bukittinggi sebesar 19 persen dan pada 2022 turun menjadi 16,8 persen.
“Kami akan terus tingkatkan capaian ini untuk melahirkan generasi yang berkualitas dan menjadi pemimpin hebat di masa depan,” kata Wako.