Pedagang di Jam Gadang Membludak, Wako Bukittinggi: Biarkan Mereka Cari Uang

Ratusan pedagang asal Kota Bukittinggi dan daerah sekitar itu berjualan di momen lebaran yang hanya sekali setahun untuk mencari keuntungan.

Pedagang di Jam Gadang. (Dok. Istimewa)

Pedagang di Jam Gadang. (Dok. Istimewa)

BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menanggapi banyaknya pedagang yang berjualan di sekitar Taman Jam Gadang.

Terlebih, saat libur lebaran dan nyaris memenuhi destinasi wisata ternama di daerah itu bersama pengunjung berbagai daerah.

“Biarkan mereka berjualan dan cari uang sebanyak-banyaknya, biarkan saja yang penting tertib,” kata Wako Erman Safar, Jumat.

Ia mengatakan ratusan pedagang asal Kota Bukittinggi dan daerah sekitar itu berjualan di momen lebaran yang hanya sekali setahun untuk mencari keuntungan.

“Saat ini sedang ramai kunjungan, ini saat yang pas untuk berjualan, anak-anak pedagang ini butuh biaya untuk kuliah dan lainnya,” kata dia.

Kehadiran pedagang kaki lima (PKL) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurutnya ikut membantu kebutuhan pengunjung dan wisatawan yang berkunjung ke pusat kota.

“Pengunjung juga butuh pedagang ini, buktinya dagangannya laris laku terjual semuanya,” kata Erman.

Terkait masalah sampah dan kebersihan di lokasi Jam Gadang, Wako menegaskan pihaknya akan selalu membersihkan area itu setiap harinya agar wisatawan terus merasa nyaman.

“Soal sampah, nanti kita bersihkan, mudah buat kami karena tinggal disapu dan diangkut, sementara untuk meningkatkan kesejahteraan warga itu butuh kekuatan besar,” katanya.

Ia menambahkan pelaku UMKM juga harus bisa memanfaatkan situasi ekonomi wisata di Bukittinggi dengan tetap menjaga ketertiban bersama.

“Sayang kalau UMKM melewatkan kesempatan libur apalagi lebaran yang ramai ini untuk berjualan,” katanya.

Beberapa pengunjung mengaku tidak menjadi masalah dengan ramainya pedagang yang berjualan di Jam Gadang.

“Selama tertib dan tidak memaksa, saya fikir baik-baik saja, apalagi petugas Satpol-PP banyak berjaga di sini,” kata seorang wisatawan asal Pekanbaru, Riau, Randi (35). (rdr/ant)

Exit mobile version