“Bahkan kami masukkan ke misi pertama yaitu Hebat di Sektor Ekonomi Kerakyatan, bagaimana kewirausahaan UMKM bisa lahir dan bertahan, bagaimana mereka ditopang dengan perhatian besar baik melalui pemodalan dan pembinaan yang terencana,” kata dia.
Ia mengatakan Pemkot Bukittinggi telah melakukan beberapa kegiatan strategis dan penting dalam upaya pemberdayaan pemuda serta menumbuhkembangkan UMKM di Kota Bukittinggi yang sejalan dengan RPJMD 2021-2026.
Wako Erman Safar juga tidak berhenti menyemangati para pegiat ekonomi mandiri itu untuk menggeluti dunia wirausaha dan menjalankan peran sebagai penggerak UMKM di Kota Bukittinggi.
“Kendala dan tantangan merupakan hal yang lazim dalam dunia wirausaha, kesuksesan tidak muncul secara instan, rugi di tahun pertama dalam menjalankan usaha adalah sesuatu yang biasa,” ujar Erman.
Menurutnya, generasi milenial merupakan harapan masyarakat untuk dapat memberikan jalan keluar terhadap kelesuan perekonomian khususnya akibat dampak pandemi COVID-19 lalu.
“Generasi muda sebagai ekonom muda memiliki jiwa entrepreneur dan kreativitas serta inovasi dalam bidang ekonomi, sehingga pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain di lingkungannya,” kata Wako.
Erman menjelaskan, dunia wirausaha membutuhkan praktik kerja keras dan tidak menafikan fungsi social oriented dalam menjalaninya, menurutnya kerja keras yang dibarengi dengan keyakinan kuat serta keberanian untuk mengambil risiko dalam mewujudkan ide dan inovasi akan mampu menghasilkan dampak nyata bagi dunia.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, target satu juta wirausaha di 2024 dapat tercapai melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah yakni pusat memiliki tanggung jawab untuk mencetak 600 ribu wirausaha baru, sedangkan 400 ribu sisanya menjadi tugas bagi daerah.
“Hingga akhir 2022, kami sudah mencetak 392.847 wirausaha baru lewat berbagai strategi yang dirancang oleh KemenKopUKM, mulai dari program inkubasi usaha, digitalisasi KUMKM, konsultasi bisnis dan pendampingan, kegiatan pengembangan kewirausahaan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), hingga pendataan lengkap di masing-masing daerah,” kata Teten. (rdr/ant)