Bantu Warga Kurang Mampu, Pemko Bukittinggi Lahirkan Program “Baling Bambu”

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar didampingi Kepala Dinas Sosial Syanji Fare saat menemui warga di daerah setempat (Antara/Al Fatah)

BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat melalui Dinas Sosial bersama stakeholder dan Keluarga Pioner melahirkan program baru bernama “Baling Bambu” untuk membantu masyarakat kurang mampu di daerah setempat.

“Inovasi Baling Bambu adalah singkatan dari Bantu Sekeliling Bantu Semampumu, itu merupakan strategi percepatan pengentasan kemiskinan di Kota Bukittinggi dengan memberdayakan seluruh elemen yang ada,” kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar di Bukittinggi, Selasa.

Elemen itu termasuk keluarga pioner atau keluarga mapan di daerah setempat yang mau dan peduli membantu masyarakat miskin yang ada di lingkungan sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

“Melalui Baling Bambu, pemerintah dapat mensinergikan program pengentasan kemiskinan dengan melibatkan dan memberdayakan BUMD, BAZNAS, Lembaga Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan lain, untuk menyentuh masyarakat miskin yang belum di sentuh bantuan,” kata Wako.

Kebijakan ini ditetapkan melalui Keputusan Walikota Bukittinggi Nomor 188.45-210-2023 Tentang Baling Bambu Sebagai Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Daerah.

Kepala Dinas Sosial, Syanji Fare menjelaskan, kemiskinan merupakan isu strategis yang menjadi tujuan dan fokus utama dalam pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan.

Ia mengatakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota, urusan kemiskinan (Bidang Sosial) merupakan urusan wajib pelayanan dasar yang harus diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

“Adanya pandemi COVID-19 yang melanda seluruh belahan dunia dan Indonesia termasuk Kota Bukittinggi pada khususnya semakin memperburuk kondisi perekonomian daerah dan masyarakat, sehingga angka kemiskinan di daerah semakin meningkat selama dan pasca pandemi,” katanya.

Berangkat dari hal itu, lanjut Syanji, maka perlu kebijakan strategis dalam penanganan kemiskinan di daerah.

Namun, karena keterbatasan anggaran baik APBN maupun APBD, dalam menyentuh dan mengintervensi seluruh data masyarakat miskin di daerah yang ada dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), pihaknya menginisiasi lahirnya program “Baling Bambu”.

“Untuk implementasinya Baling Bambu, telah disalurkan bantuan kepada masyarakat miskin melalui LKKS, BUMD, Baznas dan keluarga pioner yang telah disinkronkan dengan dinas sosial yang langsung diberikan kepada masyarakat miskin di Kota Bukittinggi,bantuan yang disalurkan sesuai kebutuhan masyarakat miskin baik berupa sembako, bantuan anak sekolah ataupun bantuan lainnya,” pungkasnya. (rdr/ant)

Exit mobile version