Oknum mahasiswa itu baru berhenti setelah dicegah oleh pihak Rektorat dan Satuan Pengamanan (Satpam).
“Mengingat situasi tidak menentu, kemudian Gubernur Sumbar kemudian berpindah ke Masjid kampus untuk melaksanakan salat ashar, sembari menanti kepastian, namun karena tidak jelas, setelah itu kami langsung pergi, Gubernur tak jadi memberikan kuliah umum kepada calon mahasiswa baru itu,” katanya.
Mursalim menyebut bahwa pihaknya sangat menyayangkan dengan insiden yang terjadi saat Gubernur Sumbar datang ke kampus tersebut.
“Sebenarnya ini urusan internal mereka, tidak ada dengan kami atau Gubernur, namun kebetulan Gubernur ada di sana,” tuturnya.
Sementara itu, Radarsumbar.com sudah mencoba meminta penjelasan dari Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi terkait insiden tersebut.
Meski sempat direspons, sang Presma, Ahmad Zaki belum memberikan penjelasan hingga berita ini dirampungkan. (rdr)