Tuti mengatakan, pelatihan jurnalis akan memberikan modal awal bagi siswa dalam hal berkomunikasi dengan banyak orang baik secara langsung maupun di media sosial (medsos).
“Mereka yang mengerti jurnalistik, akan menulis dengan hati-hati sesuai ejaan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBIB) yang benar, ini penting dan berguna hingga masa depan siswa nanti,” katanya.
Menurutnya, Kelas Jurnalis menjadi salah satu upaya supervisi akademik dalam rangka pembinaan meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif.
Ia menambahkan SMPN 6 Bukittinggi telah memprogramkan pendirian sarana podcast yang bisa diisi oleh siswa maupun guru sebagai salah satu wadah penyalur bakat pelajar di bidang siaran dan komunikasi.
“Semoga segera direalisasikan podcast sekolah secara resmi penyalur bakat pelajar kami yang memiliki bakat, selain nantinya laman resmi bahkan bukan tidak mungkin radio atau televisi sekolah,” tuturnya. (rdr/ant)