Adapun bahan baku pembuatan kompos berasal dari sampah rumah tangga seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daun pisang, kulit jengkol, dan bongkol pisang, kata dia.
“Serta berbagai sampah organik berasal masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan hasil dari pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos yang dikolola DLH dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah PAD dari sektor sampah.
Sementara, seorang petani cabai Sukri mengemukakan cukup terbantu dengan adanya produksi kompos oleh DLH. Ia berharap produksi pupuk kompos terus bertambah karena akan dibutuhkan banyak petani.
“Ini sangat membantu saya sebagian petani musiman. Biasanya kita tergantung pupuk buatan, sekarang sudah dengan kompos yang tentunya dengan harga yang relationship terjangkau,” ujarnya. (rdr/ant)