Dikemudikan dengan Kencang, Mobnas Pemkab Solok Nyaris Tabrak Pengendara Motor

Mobil itu cukup kencang, ada kali di angka 100 kilometer per jam

Mobil dinas milik Pemkab Solok yang nyaris menabrak dan menewaskan seorang warga. (Foto: Dok. Facebook.com/Peri Asmiardi)

AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Seorang sopir yang membawa mobil dinas (mobnas) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok nyaris menabrak warga. Mobil diduga dikemudikan dalam keadaan kencang.

Warga yang sekaligus menjadi korban tersebut Peri Asmiardi (51) mengaku sempat mengejar kendaraan tersebut.

“Mobil itu cukup kencang, ada kali di angka 100 kilometer per jam,” kata Peri kepada Radarsumbar.com via seluler, Kamis (9/3/2023).

Peri mengatakan, peristiwa itu terjadi di jalan antara Nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak dan Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih. “Sopir ini mengaku buru-buru lantaran sudah telat membawa SK Pelantikan,” katanya.

Belakangan diketahui, kata Peri, mobil berpelat BA 1023 H itu merupakan kendaraan dinas dari Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkab Solok.

“Saya sempat kejar mobil itu hingga dapat. Sang sopir mengaku salah dan meminta maaf karena buru-buru bawa berkas pelantikan Camat Junjung Sirih yang baru,” katanya.

Namun, pada saat yang bersamaan itu, kata Peri, dirinya diberikan uang sebesar Rp200 ribu oleh oknum sopir tersebut.

Dirinya merasa dilecehkan di mana pada saat bersamaan ia juga nyaris tewas usai terjatuh dan motornya mengalami kerusakan pada salah satu bagian kendaraan itu.

“Ini apa namanya ini kalau bukan penghinaan, ini sudah menginjak harga diri saya, diberi uang Rp200 ribu sebagai bentuk permintaan maaf, saksinya ada loh saat itu. Namun saya bilang, duit saya masih ada dan ini bukan masalah uang semata,” katanya.

Peri mengatakan, dirinya sempat dimediasi oleh wali nagari dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat, serta sudah menunggu itikad baik dari pihak Pemkab Solok, dalam hal ini sosok Kabag Umum.

“Saya sudah minta agar Kabag Umum itu datang langsung menghadap atau menemui saya, namun belum ada tanda-tandanya. Bahkan saya sudah lapor ke Camat, Sekda hingga Wakil Bupati,” katanya.

“Dia (Kabag Umum) sempat berjanji hendak menemui saya di Sumani, namun pada waktu yang ditentukan dia tidak datang. Satu sisi saya merasa tidak dihargai, satu sisi saya juga rugi karena harus membayar makanan dan minuman sejumlah orang yang ikut hadir dalam pertemuan itu,” katanya.

Merasa kecewa, Peri bahkan memposting kekecewaannya di platform media sosial (medsos) Facebook dan menyampaikan keluh kesah yang sama.

Hingga berita ini dirampungkan, belum ada tanda-tanda perdamaian dari kedua belah pihak. Radarsumbar.com juga masih mencoba mencari informasi kepada Pemkab Solok terkait duduk masalah kejadian tersebut. (rdr-008)

Exit mobile version