Sebaran bunga rafflesia tersebut berada di tiga titik berbeda yang masih termasuk dalam kawasan suaka margasatwa Bukit Barisan.
“Keberadaan dua bunga Rafflesia yang baru mekar ini masih di dalam kawasan hutan Gaduangbeo,” katanya.
Bunga langka tersebut ditemukan sejak bulan Oktober tahun 2021 lalu. Kemudian mulai dilakukan penelitian tentang penyebaran inang raflesia (akar Liana/tetrastigma) di kawasan Nagari Saniangbaka.
“Setelah membukukan penyebarannya baru kami melanjutkan di kawasan akar mana saja yang terinfeksi dengan penyebaran raflesia yang bersifat endoparasit ini,” ujar dia.
Ia juga mengatakan sejauh ini pihaknya telah melakukan konservasi dan observasi terhadap bunga langka tersebut.
Ia berharap ke depannya setelah adanya penemuan bunga rafllesia tersebut, Tim Pokdarwis Tangaya sendiri akan menjadikan aset ekowisata daerah dengan membuat paket jelajah (tracking), nikmati alam tanpa merusaknya.
“Selain itu, apapun bentuk dukungan dari pihak manapun termasuk Pokdarwis sendiri asalkan menyokong kegiatan kita dalam konservasi kita selalu terbuka untuk menerima,” kata dia.
Di samping itu, bagi pengunjung yang ingin melihat langsung dapat menghubungi Pokdarwis Belukar. Dengan ketentuan bisa menjaga lingkungan dan harus di kawal oleh Pokdarwis Belukar sebagai penjagaan. (rdr/ant)