Bunga Rafflesia Ditemukan Mekar di Hutan Gaduangbeo Kabupaten Solok

Karena selama Ramadhan kami tidak melakukan aktivitas pemantauan perkembangan bunga refllesia

Bunga Rafflesia kembali ditemukan mekar sempurna di Solok usai lebaran (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Bunga Rafflesia Arnoldi kembali ditemukan mekar dengan sempurna di hutan Gaduangbeo, Nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat usai Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.

Koordinator Perkumpulan Belukar Saniangbaka Muhammad Rizki di Singkarak, Minggu mengatakan bunga bangkai tersebut ditemukan mekar pada hari ini di hutan Gaduangbeo, Nagari Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak.

Rizki mengatakan sebenarnya setelah ditelusuri bunga rafllesia yang mekar ini merupakan bunga yang ke tiga mekar semenjak Ramadhan 1444 Hijriah.

“Karena selama Ramadhan kami tidak melakukan aktivitas pemantauan perkembangan bunga refllesia,” kata dia.

Kendati demikian ia mengakatan pihaknya akan kembali aktif melakukan pemantauan perkembangan bunga rafllesia tersebut usai leberan ini.

Lebih lanjut, Rizki mengatakan ekosistem hutan Gaduangbeo yang berada di dalam kawasan Suaka Margasatwa Bukit Barisan, masih terjaga dengan baik.

Ia menyebutkan apa bila ditotalkan sepanjang Januari 2023 hingga April ini sudah banyak bunga rafflesia yang mekar sempurna di hutan Gaduangbeo.

Sementara pada tahun lalu, perkumpulan belukar mencatat ada 24 bunga rafflesia yang berhasil mekar sempurna di dalam hutan Nagari Saniangbaka.

Sebaran bunga rafflesia tersebut berada di tiga titik berbeda yang masih termasuk dalam kawasan suaka margasatwa Bukit Barisan.

“Keberadaan dua bunga Rafflesia yang baru mekar ini masih di dalam kawasan hutan Gaduangbeo,” katanya.

Bunga langka tersebut ditemukan sejak bulan Oktober tahun 2021 lalu. Kemudian mulai dilakukan penelitian tentang penyebaran inang raflesia (akar Liana/tetrastigma) di kawasan Nagari Saniangbaka.

“Setelah membukukan penyebarannya baru kami melanjutkan di kawasan akar mana saja yang terinfeksi dengan penyebaran raflesia yang bersifat endoparasit ini,” ujar dia.

Ia juga mengatakan sejauh ini pihaknya telah melakukan konservasi dan observasi terhadap bunga langka tersebut.

Ia berharap ke depannya setelah adanya penemuan bunga rafllesia tersebut, Tim Pokdarwis Tangaya sendiri akan menjadikan aset ekowisata daerah dengan membuat paket jelajah (tracking), nikmati alam tanpa merusaknya.

“Selain itu, apapun bentuk dukungan dari pihak manapun termasuk Pokdarwis sendiri asalkan menyokong kegiatan kita dalam konservasi kita selalu terbuka untuk menerima,” kata dia.

Di samping itu, bagi pengunjung yang ingin melihat langsung dapat menghubungi Pokdarwis Belukar. Dengan ketentuan bisa menjaga lingkungan dan harus di kawal oleh Pokdarwis Belukar sebagai penjagaan. (rdr/ant)

Exit mobile version