Ratusan Pendaki Alihkan Tujuan ke Gunung Talang Solok pada Akhir Tahun, 1 Orang Alami Hipotermia

Satu pendaki dilaporkan mengalami hipotermia atau keadaan suhu tubuh yang turun hingga di bawah 35 derajat celcius.

Danru Kantor SAR Padang Pos SAR Solok Selatan, Hunter. (Foto: Dok. Basarnas)

Danru Kantor SAR Padang Pos SAR Solok Selatan, Hunter. (Foto: Dok. Basarnas)

AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Tim SAR Gabungan melaporkan sekitar 200 hingga 300 pendaki mengalihkan tujuan mereka ke Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Danru Kantor SAR Padang Pos SAR Solok Selatan (Solsel), Hunter mengatakan, selama dua hari belakangan, para pendaki naik ke Gunung Talang melalui lima pintu, salah satunya via pos Bukik Bulek.

“Kami melaksanakan pemantauan pendaki di lima pintu, salah satunya Pintu Rimba Bukik bulek yang saat ini diperkirakan sudah mendekati 300 pendaki,” kata Hunter, Minggu (31/12/2023) sore.

Langkah tersebut, katanya, untuk mengantisipasi puncak pendaki di Gunung Talang di tengah cuaca sebagian besar wilayah Sumbar mendung dan dilanda hujan.

“Kami mengimbau pendaki untuk lebih mengutamakan dan menjaga kesehatan. Nikmati alam, karena ini merupakan ciptaan dari Yang Maha Kuasa. Selesai berkegiatan, kumpul kembali ke posko lapor dengan rekan-rekan penjaga pintu gerbang ataupun rekan Kelompok Sadar Wisata Setempat (Pokdarwis) setempat,” katanya.

Sementara itu, satu pendaki dilaporkan mengalami hipotermia atau keadaan suhu tubuh yang turun hingga di bawah 35 derajat celcius.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Posko Pintu Masuk via Bukik Bulek atau Ketua Pokdarwis, Syairun.

“Salah satu pendaki dari Pintu Masuk via Bukik Bulek mengalami hipotermia di shelter 1, Ranger kami sudah naik untuk melakukan evakuasi,” imbuhnya.

Namun Syairun tak menjabarkan identitas dari pendaki yang mengalami hipotermia tersebut.

Sebagaimana diketahui, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menutup aktivitas pendakian empat gunung yang berada di bawah pengelolaan institusi itu pasca erupsi Gunung Marapi pada 3 Desember 2023 lalu.

“Kami sampaikan, BKSDA Sumbar resmi menutup aktivitas gunung yang berada di bawah naungan pengelolaan BKSDA yakni Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek dan Gunung Sago,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala BKSDA Sumbar, Dian Indriati beberapa waktu lalu.

Dian menjelaskan penutupan empat gunung tersebut dari aktivitas pendakian untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Marapi yang terjadi sejak Minggu (3/12/2023) termasuk mencegah adanya pendaki yang naik sebelum dan sesudah pergantian tahun.

Terkait lama penutupan keempat gunung tersebut, BKSDA menyatakan belum dapat memastikan.

Sebab, kata Dian, pihaknya harus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai institusi yang berwenang mendeteksi aktivitas gunung.

“Tidak hanya itu, mengenai kualitas udara dan cuaca BKSDA juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika,” katanya.

Pada kesempatan itu, BKSDA menegaskan apabila masih ada pendaki yang nekat mendaki empat gunung tersebut, maka secara kelembagaan BKSDA setempat tidak bertanggung jawab terhadap aspek keselamatan atau hal-hal buruk yang menimpa.

Mengingat keterbatasan jumlah sumber daya manusia atau personel BKSDA Sumbar, Dian berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, aparat keamanan, wali nagari (kepala desa) dan masyarakat di sekitar empat gunung itu untuk mengawasi adanya aktivitas pendakian. (rdr)

Exit mobile version