“Untuk bantuan logistik saat ini masih dalam perjalanan. Gunakan ini sebagaimana mestinya untuk penanggulangan bencana erupsi ini,” tegas Ary.
Kasubdit Pemulihan Sarana Kedeputian Bidang Penanganan Darurat, Yustam Syahril menjelaskan khusus DSP Rp250 juta digunakan untuk operasional petugas di lapangan untuk transportasi, BBM, makan minum, pengganti uang saku dan sebagainya, sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB No 4 Tahun 2020 yang mengatur penggunaan DSP tersebut.
“Petugas gabungan, seperti TNI-Polri, BPBD dan instansi lainnya melakukan piket kesiapsiagaan bencana di posko yang telah dibentuk. Petugas gabungan bertugas memantau dan menerima laporan jika ada yang terdampak atas bencana erupsi itu, jangan sampai petugas tidak siap sedia,” harap Yustam.
Menurut dia, jika sewaktu-waktu terjadi bencana luar biasa selain erupsi ini, bantuan yang sudah diserahkan BNPB ini bisa saja disalurkan untuk penanganan dampaknya.
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Hasyim, mengatakan, Pemko Padangpanjang sudah memiliki kerja sama dan kolaborasi yang baik.
“Kami berharap ke depannya terus menjalin kerja sama yang baik sehingga kita bisa meningkatkan kinerja dengan lebih baik. Dengan bantuan ini kita berharap semoga bisa dimanfaatkan dan bisa meringankan para korban nantinya,” sebut dia. (rdr/ant)