Selanjutnya, Terminal Paya Ilang (Tipe A) yang berada di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh dengan biaya pembangunan sebesar Rp22 miliar.
Terminal ini berdiri di atas lahan seluas 0,97 hektare dan bisa menampung 91 bus setiap harinya.
Terakhir, Terminal Anak Air di Kota Padang, Sumbar. Terminal ini dibangun menggunakan uang negara sebanyak Rp94,8 miliar dan bisa melayani 109 bus per harinya. Bangunan tersebut berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektare.
“Terminal ini terlihat sangat modern yang dilengkapi fasilitas nyaman. Tidak hanya sebagai tempat naik dan turun penumpang, terminal ini memiliki fungsi lain seperti pusat kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), perbelanjaan dan pusat kegiatan sosial lainnya,” tuturnya.
Persoalan Sosial
Salah satu tugas pemerintah lainnya di kawasan tersebut adalah memberantas atau menghilangkan gerombolan pengamen dan tukang minta sedekah yang beraktivitas dari pagi hingga malam hari.
Modus yang digunakan para peminta ini beragam, mulai dari meminta sedekah, menjual tisu, lap kaca saat panas dan lempar sabun pada saat hujan.
Dalam beberapa tahun belakangan, jumlah mereka kian bertambah banyak. Mirisnya, beberapa dari pengamen ini juga membawa serta anaknya.
Sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah dalam memberantas para pengamen dan anak jalanan (anjal) tersebut. Tidak jarang mereka sudah kerap dirazia oleh petugas dari kelurahan, kecamatan hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
“Kami sudah beberapa kali menerima laporan tersebut dan juga sudah kami tertibkan, baik dari petugas kecamatan, kelurahan ataupun juga melibatkan Satpol PP Kota Padang,” kata Camat Lubuk Begalung, Andi Amir. (rdr)