Pemko Padang Pastikan Bahan Pokok Tersedia jelang Nataru

Ilustrasi - Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli di Pasar baru, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (29/12/2021). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/wsj.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Memastikan ketersediaan bahan pokok strategis jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) jadi salah satu perhatian utama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang . Hal itu dibahas dalam rapat High Level Meeting di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Senin (9/12/2024).

Rapat ini dipimpin Asisten Perekonomian Kota Padang Didi Aryasdi dan dihadiri oleh pimpinan instansi dan OPD yang masuk dalam TPID Kota Padang.

Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Harmadi Algamar dalam arahannya menyampaikan sejumlah langkah untuk menjaga kestabilan ekonomi daerah menjelang

“Kita sudah memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dan stabilitas harga menjelang Nataru sekaligus mengantisipasi lonjakan permintaan. Sebab, Kota Padang pada akhir tahun akan banyak didatangi wisatawan,” katanya.

Sejalan dengan itu, imbuh dia, Pemko Padang juga telah melakukan upaya-upaya pengendalian inflasi.

“Inflasi kita masih terkendali setelah sempat tiga bulan kita deflasi,” jelasnya.

Ia mengimbau agar TPID tetap melakukan upaya-upaya mitigasi terhadap tantangan yang berpotensi menggangu stabilitas ekonomi

“Perubahan harga barang yang tiba-tiba harus cepat kita antisipasi dan jangan sampai ada kelangkaan barang,” ungkapnya.

Rintangan lainnya, ditambahkan Andree, adalah potensi hidrometeorologi bencana dan gangguan pada jalur distribusi barang.

“BMKG memperkirakan potensi bencana hidrometeorologi terjadi bersamaan pada arus mudik Nataru. Ini tentu menjadi perhatian serius kita semua,” tandasnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar Irfan Sukarna, memberikan analisis mengrnai perlambatan ekonomi dunia serta ketidakpastian yang tinggi akan memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia.

“Beberapa faktor seperti pertumbuhan yang melambat dan divergen hingga penguatan dolar AS akan memengaruhi ekonomi global,” paparnya.

Dampak yang perlu diwaspadai bagj daerah adalah angka penyerapan ekspor.

“Untungnya, Sumbar 30% ekspornya ke India yang masih relatif lebih baik penyerapan ekspornya. Namun, jika India terdampak kondisi ekonomi di Eropa, kita harus siap menghadapi konsekuensinya,” jelas Irfan.

Kepala BPS Kota Padang Alfianto mengumemberikan beberapa saran untuk pengendalian inflasi mengingat Padang tidak mampu memenuhi kebutuhan pasokan pangan secara mandiri.

“Di antaranya meningkatkan upaya nyata dan berkelanjutan dalam penyediaan pasokan barang pangan dari luar kota serta emastikan kelancaran distribusi barang dengan memperpendek jalur distribusi hingga ke konsumen akhir untuk menekan inflasi,” tuturnya. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version