“Bayangkan Pak, tarif angkot untuk umum Rp5.000, sedangkan Trans Padang Rp3.500. Apakah itu tidak membunuh para angkot di Utara ini, Pak,” kesalnya.
Kemudian tarif angkot untuk pelajar sebesar Rp3-4 ribu. Sementara Trans Padang tarif untuk pelajar hanya Rp1.500. “Kami sudah melaporkan keluhan kami ke Dishub Padang, namun tidak dihiraukan. Makanya kami melakukan aksi mogok ini,” tuturnya.
Anto (46) sopir angkot lainnya meminta tarif Trans Padang disamakan dengan tarif angkot. “Bayangkan Pak. Sebulan ini kami tidak dapat uang yang cukup dari hasil menambang. Karena penumpang kami kebanyakan memilih naik Trans Padang karena ongkosnya lebih murah,” ungkapnya.
Seperti diketahui, aksi mogok tersebut mendapatkan pengawalan langsung dari Polsek Kototangah. (rdr-007)