PADANG, RADARSUMBAR.COM – Jika tidak ada aral melintang, Wali Kota Padang, Hendri Septa akan segera memiliki Wakil Wali Kota (Wawako). Publik menduga pemilihan tersebut transaksional.
Dua nama yang digadang-gadang menjadi Wawako Padang, yakni, Ekos Albar yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Hendri Susanto yang diutus oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dosen Sosiologi Politik dari Universitas Negeri Padang (UNP), Eka Vidya Putra mengatakan, ada pihak atau publik yang curiga pemilihan bersifat transaksional, dirasa memungkinkan.
“Saya tidak bisa mengatakan pemilihan Wawako ini ada transaksi atau tidak, tetapi jika ada yang beranggapan seperti itu, memungkinkan saja,” kata Eka kepada Radarsumbar.com, Selasa (4/4/2023).
Kecurigaan publik itu, kata disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, katanya, pemilihan Wakil Wali Kota (Wawako) terkesan dipaksakan.
Sehingga tidak salah orang akan mengaitkan dengan peristiwa politik di tahun 2024. “Jika memang ada keinginan kuat, sudah terjadi beberapa tahun lalu, kenapa baru muncul sekarang?,” katanya.
“Ini kan bukan soal dengan dua partai pengusung saja, ini termasuk pendukung dari partai lain. Kalau ada orang beranggapan seperti itu, wajarlah, walau saya tidak mengatakan itu terjadi,” katanya.
Meski demikian, posisi Wawako katanya, dirasa penting. Pasalnya, jika tidak penting tentu hal ini tidak kunjung dilaksanakan.
“(Proses) pemilihan (Wawako) itu bisa dua opsi, bisa tertutup dan terbuka, tetapi walaupun tertutup maupun terbuka, kecurigaan di publik itu sah saja muncul,” katanya.
Pemilihan Wawako saat ini, kata Eka dirasa sudah terlambat. Namun, jika pun ada pemilihan terkait keterlambatan, setidaknya pertanyaan publik terjawab. meski ada kecurigaan juga yang timbul dari masyarakat.