Secara nasional, pemilih pemula ini mencapai 53-55 persen dan dari jumlah nasional itu, di Sumbar mencapai 30 hingga 40 persen. Jika peta klasifikasi ini jelas, maka langkah-langkah yang dilakukan penyelenggara pemilu bersama parpol semakin tepat.
Pemilih pemula ini memiliki kesadaran politik yang cukup tinggi dan ini terlihat dari aktivitas mereka di media sosial yang sering membahas mengenai politik.
Merangkul pemilih pemula ini tidak hanya tugas KPU, namun partai politik juga harus berperan dalam memberikan pendidikan politik. Jika pemilih pemula ini menjadi perhatian KPU dan parpol, maka akan menggerek partisipasi pemilih di Sumatera Barat menjadi lebih tinggi.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Padang Atika Triana mengakui dalam merangkul generasi muda ini pihaknya mengoptimalkan media sosial yang dimiliki KPU dalam menyampaikan pesan-pesan kepemiluan.
Insan KPU Padang menyadari kehidupan generasi muda tak lepas dari gawai, sehingga media sosial menjadi ruang yang tepat dalam mengedukasi mereka untuk meningkatkan pengetahuan kepemiluan.
Dari data yang ada sekarang, pemilih pemula di Kota Padang mencapai 30 persen dan KPu masih melakukan tahapan perbaikan daftar pemilih sementara dan akan ditetapkan pada 20 Juni 2023. Setelah data ini lengkap baru dilakukan serangkaian kegiatan yang melibatkan generasi muda, seperti sosialisasi ke anak sekolah yang menjadi pemilih pemula.
Kemudian sosialisasi berupa diskusi dengan mahasiswa, perwakilan BEM kampus terkait isu kepemiluan, dan meningkatkan kepahaman mereka tentang pentingnya menyalurkan hak pilih di Pemilu 2024.
Setiap kegiatan, baik itu sosialisasi maupun diskusi, edukasi membutuhkan anggaran dan saat ini memang ketersediaan anggaran di KPU Padang sangat minim, namun pihaknya akan melakukan penyesuaian anggaran, sehingga kegiatan ini dapat berjalan.
KPU mencoba melakukan pendekatan dengan cara menyentuh hati mereka dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap bangsa ini melalui pemilu. Lewat berbagai kegiatan itu, KPU Padang dapat merangkul generasi muda atau pemilih muda untuk menyalurkan hak pilih mereka.
Lewat upaya pendekatan dari hati ke hati untuk menimbulkan rasa kepedulian akan masa depan bangsa di tangan pemimpin yang akan mereka pilih di Pemilu 2024. Kemudian KPU juga terus berupaya gencar mengunjungi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi melakukan pendidikan politik kepada mereka yang merupakan pemilih muda.
Latar belakang pendidikan pemula di Kota Padang ini adalah SMA dan ini membuat mereka memiliki pengetahuan tentang pemilu dan tahapan yang berjalan. Informasi itu mereka dapatkan sebagian besar di media sosial dan obrolan lingkungan mereka.
Dalam meningkatkan partisipasi pemilih muda ini tidak hanya menjadi tugas KPU dan parpol, namun seluruh pihak harus terlibat dalam memberikan pendidikan pemilu kepada masyarakat, terutama generasi muda dan partai politik memiliki anggaran dalam memberikan pendidikan politik tersebut.
Selain itu lingkungan terdekat mereka, seperti orang tua yang akan memberikan pengetahuan terkait pemilu kepada anak-anak mereka yang menggunakan hak pilih mereka untuk pertama kali di Pemilu 2024.
Intinya, seluruh pihak memiliki peran masing-masing dalam menuntun para pemilih muda agar tidak empati dan mau datang ke TPS menyalurkan hak pilih mereka di Pemilu 2024. (rdr/ant)