“Kedatangan kami sebagai anggota Komisi VI DPR RI asal Sumbar yang bermitra dengan BUMN, di mana SPH berada di bawah yayasan Semen Padang. Karena ini menjadi permasalahan besar yang menjadi perbincangan masyarakat Sumbar,” katanya.
Jika garis polisi atau police line dibuka, Andre Rosiade berharap dalam satu minggu ke depan pelayanan kesehatan di poliklinik SPH sudah bisa berjalan seperti semula.
“Saya sampaikan akan ada perbaikan, evaluasi menyeluruh, tidak ada kejadian berulang,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) SPH, dr Selfi Farisha mengeklaim bahwa pihaknya sudah mengunjungi total 58 pasien yang dirujuk dan tersebar di 10 rumah sakit Kota Padang.
“Kami pastikan mereka dapat terlayani dengan baik, alhamdulillah mereka dalam keadaan baik dan aman. Ada 58 pasien yang dirujuk,” katanya.
Dirinya juga mengaku tidak ada kendala dalam proses evakuasi pasien rawat inap saat ledakan terjadi.
“Dalam proses evakuasi dan rujukan tidak ada kendala karena kerjasama dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) berjalan baik,” katanya.
Selfi belum mengetahui kondisi terkini di dalam SPH pasca ledakan karena masih dipasang garis polisi.
“Kami belum boleh masuk, kerugian kami terkait ledakan itu (juga) belum diketahui,” tuturnya. (rdr)