“Tahun lalu ada anak-anak bermain petasan yang salah satunya dilempar ke atap sebuah bangunan yang kebetulan terbuat dari rumbia,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk mengawasi anaknya agar tidak bermain petasan karena kemungkinan juga berdampak pada keselamatannya dan lingkungan sekitar.
“Kalau kami mungkin bisa mengawasi sampai tarawih sedangkan subuh juga ada yang bermain petasan, tentu di luar kemampuan kami mengawasinya,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta pengurus masjid dan mushala membantu pengawasan saat salat tarawih dari perilaku nakal anak-anak yang bermain petasan.
Diketahui, biasanya selama ramadan ada saja pedagang nakal yang menjual petasan kepada warga bahkan kepada anak-anak di daerah itu. (rdr/ant)