Guru penggerak tersebut dapat mendukung penerapan Kurikulum Merdeka yang diterapkan pemerintah. Penerapan Kurikulum Merdeka, kata dia guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar agar sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
“Oleh karena itu, kami mendorong banyak Guru Penggerak di Pariaman, kalau bisa seluruhnya yang jumlahnya sekitar 1.800-an,” ujarnya.
Sementara Penjabat Walikota Pariaman Roberia meminta 30 orang Guru Penggerak di daerah itu agar konsisten terhadap perubahan positif dalam penerapan pembelajaran yang didapatkan selama menjalani Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
“Semangat terus buat bapak atau ibu guru penggerak.Teruslah bergerak, bergerak, dan menggerakkan dunia pendidikan sesuai dengan motto Guru Penggerak sehingga bisa meningkatkan kemajuan pendidikan dan peningkatan karakter generasi muda Bangsa Indonesia khususnya di Pariaman,” katanya.
Ia mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam Guru Penggerak di Pariaman sehingga daerah itu memiliki tenaga pendidik dari program itu meskipun baru satu angkatan.
Puluhan Guru Penggerak dari angkatan sembilan di Pariaman dikukuhkan Roberia di Pariaman pada Jumat (2/8). (rdr/ant)