Pemuda asal Pariaman Ini Tewas di Parit, Sempat Minta Tolong Dipijit

Informasi yang kami terima, korban sempat minta tolong untuk dipijit karena merasa kurang enak badan, lalu dia disuruh oleh pihak keluarga yang hendak memijitnya mengambil bawang untuk ramuan pijit.

Evakuasi jasad pemuda bernama Putra Harianto, 23 tahun, yang ditemukan tewas membusuk dalam lumpur parit. (Dok. Polres Pariaman)

Evakuasi jasad pemuda bernama Putra Harianto, 23 tahun, yang ditemukan tewas membusuk dalam lumpur parit. (Dok. Polres Pariaman)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Seorang pemuda asal Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan tewas dalam parit. Sebelum meninggal, korban sempat minta tolong untuk dipijit dengan kerabatnya beberapa waktu lalu.

Peristiwa tersebut menggemparkan warga di Desa Pauh Barat, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman pada Selasa (10/1/2023). Korban diketahui bernama Putra Harianto, 23 tahun.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Pariaman, AKP Muhammad Arvi mengatakan, korban sempat dinyatakan hilang dan dilaporkan pihak keluarga ke kepolisian pada Kamis (5/1/2023) lalu.

“Informasi yang kami terima, korban sempat minta tolong untuk dipijit karena merasa kurang enak badan, lalu dia disuruh oleh pihak keluarga yang hendak memijitnya mengambil bawang untuk ramuan pijit,” kata Arvi, Rabu (11/1/2023).

Namun, karena tak kembali dari dapur, pihak keluarga memanggil korban dan tak ada respons. Merasa curiga, pihak keluarga kemudian menuju ke dapur dan menemukan pintu belakang rumah dalam keadaan terbuka.

“Sejak saat itu, korban dinyatakan hilang oleh pihak keluarga. Bahkan masyarakat ikut membantu mencari keberadaan korban sebelum akhirnya ditemukan meninggal di dalam parit,” katanya.

Saat ditemukan, ungkap Arvi, kondisi jasad korban sudah membusuk dengan kepala terbenam dalam lumpur parit.

“Meski demikian, kami masih bisa mengenali jasad korban dan dipastikan itu jasadnya dari hasil serangkaian tes dan identifikasi, korban ditemukan dalam jarak 100 meter dari kediamannya,” ungkapnya.

Usai dievakuasi, polisi tidak melakukan autopsi terhadap jasad Putra Harianto karena ditolak oleh pihak keluarga. “Pihak keluarga menolak (autopsi), mereka menerima dengan ikhlas.”

“Kami juga tak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh pemuda yang tewas tersebut. Jasad sudah dikuburkan pada hari itu juga, di malam harinya,” tuturnya. (rdr-008)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version