PARIAMAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mempersiapkan sejumlah pemuda di daerah itu sebagai agen promosi wisata melalui Pemilihan Cik Uniang Cik Ajo (CUCA) 2023.
“CUCA ini dilakukan sebagai pemilihan agen promosi pariwisata di Pariaman melalui duta wisata,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Elfis Candra saat rapat Persiapan Pemilihan CUCA Kota Pariaman 2023 di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan pada 7 Mei telah terpilih 10 pasang finalis yang masuk Grand Final Pemilihan CUCA 2023 dan saat ini sedang menjalani karantina di salah satu hotel di Pariaman.
Ia menyampaikan pihaknya memberikan pelatihan dan pengenalan objek wisata dan budaya yang ada di Pariaman kepada pemuda tersebut.
Ia menyebutkan adapun objek wisata dan kebudayaan tersebut yaitu di antaranya Pulau Angso Duo, pembuatan batik sampan di Desa Sungai Kasai, pusat kuliner di Kampung Perak dan Desa Wisata Apar.
Pemko setempat akan membawa finalis dengan usia 17 sampai 24 tahun tersebut mengunjungi lokasi-lokasi itu selama sehari penuh guna mempelajari lebih mendalam tentang wisata dan budaya daerah.
10 pasang finalis akan bersaing pada Grand Final Pemilihan CUCA 2023 yang digelar di Pentas Seni Pantai Gandoriah pada Sabtu (13/5/2023) malam.
“Duta wisata yang terpilih akan menjadi utusan Kota Pariaman dalam pemilihan Uda Uni tingkat Provinsi Sumbar 2023,” katanya.
Sebelumnya, Kota Pariaman, Sumatera Barat kembali melaksanakan pemilihan duta wisata guna menggali potensi dan mengembangkan pengetahuan pemuda setempat terkait budaya di daerah itu melalui Pemilihan Cik Uniang Cik Ajo (CUCA).
“Para Cik Uniang dan Cik Ajo terpilih nantinya dapat berperan untuk mempromosikan pariwisata dan budaya yang ada di Pariaman sehingga dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung,” kata Panitia CUCA 2023 Almar Bariq Pintoni di Pariaman.
Ia mengatakan CUCA merupakan upaya dari Pemerintah Kota Pariaman mengembangkan bakat serta menambah wawasan dan pengetahuan pemuda terhadap budaya dan pariwisata daerah daerahnya.
Menurutnya hal tersebut diperlukan karena selain mempertahankan budaya daerah, duta wisata juga menjadi garda terdepan mempromosikan Kota Pariaman. (rdr/ant)
